Search site


Buanglah DAKU Kau KU Biarkan (Sepenggal Kisah dan Filasafat Konyol)

18/03/2010 17:48

Kisah ini terinspirasi oleh film Bruce Almighty

Kisah ini hanya fiktif belaka.

Apabila terdapat kontradiksi dan kesalahan didalam kisah ini maka tidak untuk diperdebatkan melainkan untuk dipikirkan dan direnungi.

Bukalah mata, hati, telinga dan pikiran sebelum membaca…!

Ada sepenggal kisah konyol celoteh dan protes antara dua mahluk Tuhan yang saling kontradiksi, yaitu malaikat dan iblis. Semua protesnya dipicu tidak lain dan tidak bukan dikarena ulah mahluk Tuhan yang lainnya yang mengkombinasi antar keduanya yaitu manusia…

Pada suatu hari di singgasana Tuhan. Datanglah sang iblis bersama malaikat menghadap Sang baginda radja penguasa alam semesta…sehingga terjadilah percakapan.

Wahai Tuhanku yang agung yang tidak dapat ditandingi oleh apapun dijagad raya ini. Kapankah kau akan luluh lantahkan semesta Mu ini ? Dengan tersenyum Tuhan pun bertanya kepada iblis “ Memang kenapa kau natikan hari akhir itu?”. Hamba sudah muak dengan ulah manusia dmuka ibumi ini ya Tuhan karena mereka telah mengambil alih pekerjaanku mulai dari iri, dengki menghasut, mengadu domba hingga lainnya. Jika memang sudah seperti itu, hamba akan menjadi pengangguran permanent yang tidak ada kerjanya hingga kiamat seperti yang telah dijanjikan itu datang. Jawab sang iblis dengan kecewa.
Pada saat yang bersamaan Malaikatpun mengajuan pertanyaan yang sama seperti yang telah dilontarkan Iblis pada Tuhan.

Ya Tuhanku kapankah dunia ini akan porak poranda tanpa sisa? Sang Tuhan pun heran dan sangat – sangat bingung dengan prilaku mahluk-Nya yang sangat penurut dan tidak membangkangitu. Lalu Ia pun bertanya. “Ada apa gerangan yang menyebabkan mu seperti ini wahai malaikat-Ku?” . Sang malaikat pun menjawab hamba sudah bosan ya Tuhan karena hamba menganggur. “Kenapa lagi memang?, bukankah kau sudah memilki pekerjaan tetap?” Jawab sang Tuhan. Iya memang, tapi itu dulu, berbeda kasus sekarang ya Tuhan. Pekerjaan hamba sudah di ambil manusia ya Tuhan mulai dari memberikan wahyu dan petunjuk hingga mengaku sebagai Tuhan.. Terus terang hamba juga jadi bingung siapa yang harus hamba ikuti…Jawab sang malaikat sambil menggaruk – garukkan kepalanya.

Dengan bingung dan menopangkan dagunya Tuhan pun akhirnya sedikit bercanda dengan kedua mahluk-Nya itu..

Dari pada kalian bingung dan terus rebut seperti ini kalian buang saja AKU…Karena aku ini dianggap sebagai pengangguran terselubung yang tidak bekerja..

Bukan Untuk Diperdebatkan

Buka mata hati dan pikiran …

Ada fenomena yang telah terjadi di semesta ini yang semuanya disebabkan oleh manusia.. Entah apa dasarnya hingga mereka “personal” mengaku – ngaku sebagai Jibril “malaikat utusan Tuhan” hingga mengaku sebagai tuhan. Apakah semua itu disebabkan oleh kekecewaan – kekecewaan yang terakumulasi atau hasil olah bathin sendiri hingga mereka “personal” mendapat wahyu atau ilham sehingga mereka merasa yakin bahwa dia memang adalah Jibril atau bahkan Tuhan…

Pada dasarnya manusia terlahir dengan mengkombinasi mahluk Tuhan yang sangat kontradiksi tersebut “Malaikat dan Iblis” sehingga mereka “personal” merasa sangat – sangat yakin sehingga harus mengambil alih tugas – tugas malaikat atau tuhan…

Logika sederhana berkembang yang menjawab kemustahilan dari semuanya, yaitu kalau mereka “personal” yang mengaku – ngaku malaikat atau Tuhan, mengapa mereka memilki wujud yang sama dengan kita “manusia”, yang berikutnya adalah mereka “personal” masih terbentuh oleh keterbatasan – keterbatasan yang menggufurkan pernyataan tersebut, antara lain masih memilki nafsu, keterbatasan panca indera hingga keterbatasan pikiran. Bukankah ini hal yang konyol dan memgundang ibiran dan tawa bagi yang mendengarnya…

Dalam hai ini kemawujudan Tuhan menurut falsafah Hellenisme adalah Tuhan maha tahu hana dalam esensi – esensi universal saja dan bukan mawujud – mawujud khuus, karena yang khusus itu hanya dapat diketahui melalui persepsi inderawi dan oleh karenanya hanya sesaat. Tetapi Tuhan yang Supra Temporal, tak berubah, dan tak berbadaniyah dan tak mungkin merpengetahuan perceptual.

Ajaran dan falsafah Hellenisme ini tentunya sangat menjijikan bagi bagi Islam, Karena ajaran ini bukan hanya menjadikan ilmu pengetahuan tak sempurna tetapi menjadikan Tuhan tak Berguna bagi mereka yang hendak mempertuhankannya.

Ibnu Shina, seorang philosof muslim pun membantah apa yang telah dikemukakan oleh faham Hellenisme tentang hal tersebut bahwa Tuhan memiliki pengetahuan perceptual sehingga Ia mengetahui segala sesuatu yang khusus “secara universal” Shingga pengetahuan yang universal tersebut merupakan kelebihan bag-Nya. Sebab Tuhan adalah sebab asal kejadian segala mawujud. Ia mengetahui baik mawujud – mawujud tersebut maupun hubungan yang terdaat antara mereka.

Zat tunggal pengatur semesta raya ini tidak dapat didefisikan oleh apapun termasuk oleh ilmu pengetahuan atau teknologi manapun atau bahkan dengan logika berpikir apapun. Ke-Esa-an Tuhan mungkin tidak akan pernah diakui oleh mereka yang menganut faham – faham kebendaan, matrealistik dan apapun namanya karena mereka telah terkungkung oleh keterbatasan – keterbatasan panca indera dan pengetahuan.

Akankah kita mengakui ke-Esa-anNya dan mengakui keberadaannya tanpa harus meragukan ke-Eksistensian-Nya…